Senin, 31 Maret 2014

MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA GUNUNG MELETUS

  PENDAHULUAN

Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki letak geografis strategis serta banyak gunung berapi aktif di setiap daerah yang sewaktu-waktu bisa memuntahkan lahar panasnya.  Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti, banjir bandang, longsor, gempa vulkanik, Tsunami, banjir roob, gempa tektonik telah  menimbulkan banyak kerugian dan luka mendalam dengan trauma dan kesedihan bagi warga yang mengalaminya.Hampir sebagian bencana yang terjadi di negri kita ini terjadi akibat ulah manusia juga yang mengeksploitasi Sumber Daya alam secara berlebihan tanpa memikirkan kelestarian alam, kebiaasan penduduk yang sering membuang sampah ke sungai/sembarangan juga berakibat tercemarnya air serta banjir didaerah sekitarnya.


MITIGASI DAN ADAPTASI BENCANA GUNUNG MELETUS

Mitigasi bencana letusan gunung api adalah proses pencegahan bencana letusan gunung api atau pengurangan dampak bahaya letusan gunung api untuk meminimalkan :
-          Jatuhnya korban jiwa
-          Kerugian harta benda

-          Rusaknya lingkungan dan terganggunya roda perekonomian masyarakat

Sebelum mengetahui mitigasi bencana gunung berapi mari kita pelajari letusan gunung api dan hasil letusannya 

- Letusan gunung merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
- Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.
 Hasil letusan gunung berapi berupa: 
Gas vulkanik adalah gas-gas yang dikeluarkan saat terjadi letusan gunung berapi yang dikeluarkan antara lain carbon monoksida (CO), Carbondioksida(Co2), Hidrogen Sulfida (H2S), sulfurdioksida(SO2) dan nitrogen (NO2) yang membahayakan manusia.
Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedangkan lava kental mengalir tidak jauh dari sumbernya.
Lahar adalah merupakan salah satu bahaya bagi masyarakat yang tingla di lereng gunung berapi. Lahar adalah banjir Bandang di lereng gunung yang terdiri dari campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah. Dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang memiliki danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan, sedangkan lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya.
Abu letusan gunung berapi adalah material yang sangat halus. Karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan ratusan kilometer jauhnya. Dampak abu letusan permasalahan pernafasan, kesulitan penglihatan, pencemaran sumber air bersih, menyebabkan badai listrik, mengganggu kerja mesin dan kendaraan bermotor, merusak atap, merusak ladang, merusak infrastruktur tubuh.
Awan panas bisa berupa awan panas aliran, awan panas hembusan dan awan panas jatuhan. Awan panas aliran adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir Turun dan akhirnya mengendap di dalam dan disekitar sungai dari lembah. Awan panas hembusan adalah awan dari material letusan kecil yang panas, dihembuskan angin dengan kecepatan mencapai 90 km/jam. Awan panas jatuhan adalah awan dari material letusan panas besar dan kecil yang dilontarkan ke atas oleh kekuatan letusan yang besar. Material berukuran besar
akan jatuh di sekitar puncak sedangkan yang halus akan jatuh mencapai puluhan, ratusan bahkan ribuan km dari puncak karena pengaruh hembusan angin. Awan panas bisa mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga menyebabkan sesak sampai tidak bernafas.


MITIGASI LETUSAN GUNUNG BERAPI

SEBELUM LETUSAN:
  1. Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masing-masing serta bagan alur keadaan darurat
  2. Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu :  
    - Lahar dan banjir bandang   
    - Longsor dan hujan batu  (material gunung api)
    - Gempa bumi
    - Hujan abu dan hujan asam
    - Tsunami
  3. Lakukan rencana evakuasi
    - Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api,
    harus ingat route mana  yang aman untuk dilalui.   
    - Bentuk komunitas bahaya bencana gunungapi   
    - Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya yang
    dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk berkumpul
    dalam keluarga jangan terpisah.   
    - Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai ‘hubungan
    keluarga’ sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk kontak jarak jauh.
    Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor telepon
    anggota keluarga yang lain.
  4. Buatlah persediaan perlengkapan darurat seperti :  
    - Batere/ senter dan extra batu batere
    - Obat-obatan untuk pertolongan pertama   
    - Makanan dan air minum untuk keadaan darurat.   
    - Pembuka kaleng   
    - Masker debu   
    - Sepatu
    - Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu.
  5. Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana.
  6. Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunungapi   berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunungapi akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang dan lakukan secepatnya.

SELAMA LETUSAN:
  1. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang.
  2. Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus.
  3. Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah :       
    - Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran       
    - Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup.  
    - Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung
  4. Apabila berada di ruang terbuka:   
    - Cari ruang perlindungan .    
    - Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola.    
    - Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar.Cari tempat
    yang lebih tinggi terutama
    - Lindungi diri anda dari hujan   
    - Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana    
    - Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda    
    - Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi pernapasan
    anda    
    - Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar
  5. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api
  6. Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar dan banjir bandang, kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus. Hindari lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat membawa maut.
  7. Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan jauhi jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar , membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat membakar tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau televisi mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api.

PASCA LETUSAN:
  1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu.
  2. Apabila berada di luar ruangan:
    - Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat mengiritasi system      pernapasan anda.    
    - Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda.    
    - Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi.    
    - Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi   
    - Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya atap   bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah.
  3. Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat.
  4. Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
  5. Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api.
  6. Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah.
  7. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan.
Pengurangan Resiko Bencana        
  Melakukan identifikasi, kajian dan pemantauan resiko bencana dan memperkuat sistem peringatan dini Menggunakan pengetahuan, inovasi dan pendidikan untuk membangun suatu budaya aman dan ketahanan terhadap bencana di semua tingkatan—  Memperkuat kesiapsiagaan terhadap bencana untuk menjamin pelaksanaan tanggap darurat yang efektif
Sosialisasi dan Koordinasi
Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat yang tinggal disekitar gunungapi tentang potensi gunungapi, baik yang negatif (bahaya), maupun yang positif (sumberdaya). Koordinasi dilakukan dengan pemerintah daerah dan instansi terkait guna meningkatkan efektivitas dalam penanggulangan bencana erupsi gunung api.

Penataan Ruang Berbasis Kebencanaan 
Upaya pengurangan risiko bencana gempabumi adalah dengan mengurangai elemen kerentanan, salah satunya adalah dengan cara penataan ruang yang berlandaskan kepada ainaliss kebencanaan gunungapi.

Berikut ini adalah upaya yang dilakukan dalam rangka penanggulangan bencana geologi yang disebabkan oelh erupsi gunung api yaitu:
1.        Melakukan pengamatan dan pemantauan terhadap gunung api aktif.
2.        Dengan melakukan pengamatan dan pemantauan yang terus menerus, maka diharapkan dapat dipelajari tingkah laku dan aktifitas semua gunung api aktif yang ada sehingga usaha perkiraan erupsi dan bahaya gunung api akan tepat dan cepat. Penyampaian informasi dalam rangka pengamanan penduduk dalam kawasan rawan bencana dapat dilakukan tepat waktu sehingga korban bisa dihindari.
3.        Melakukan pemetaan kawasan rawan bencana gunung apai
4.        Untuk mengetahui dan menentukan kawasan rawan bencana gunung api, tempat-tempat yang aman jika terjadi letusan, tempat pengungsian, alur pengungsian. Sehingga pada saat terjadi peningkatan aktifitas/ letusan, kita sudah siap dengna peta operasional lapangan.
5.        Mengosongkan kawasan rawan bencana
6.        Daerah atau kawasan yang termasuk kedalam kawasan rawan bencana harus dikosongkan dan dilarang untuk hunian tetap, karena daerah ini sering dilanda oleh produk letusan gunung api (lava, awan panas, jatuhan piroklastik)
7.        Melakukan usaha preventif
8.        Upaya untuk mengurangi bahaya akibat aliran lahar, yaitu dengan cara membuat tanggul penangkis, tanggul-tanggul untuk mengurangi kecepatan lahar, serta mengurangi volume air di kawah (Kelud , Galunggung)

Tahap kesiap siagaan merupakan tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintah, masyarakat maupun perorangan mampu mengantisipasi segera mungkin dan seefektif mungkin terhadap situasi kejadian bencana misalnya:
1)      Menyiapkan peralatan penanggulangan bencana untuk digunakan sewaktu-waktu.
2)      Pelaksanaan efakuasi atau pengungsian.
3)      Menyiapkan sistem peringatan dini (komunikasi darurat).
4)      Melakukan penyuluhan serta memberi informasi tentang kebencanaan pada masyarakat.
5)      Melakukan pelatihan penanggulangan bencana


   CONTOH VIDEO LETUSAN GUNUNG BERAPI




Sekian informasi tentang mitigasi bencana gunung berapi kami berikan semoga bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca blogger di indonesia. 

berbagai link yang kami peroleh :
link 2
link 3

BEBERAPA CONTOH GAMBAR LETUSAN GUNUNG BERAPI


3 komentar:

  1. 1. Sesuaikan background dengan warna tulisan.
    2. edit tata tulisnya .
    3. tambahkan foto kerja kelompok.
    4. lengkapi materi mitigasi dan adaptasi bencana letusan gunung api. dengan foto-foto
    5. foto profil kelompok.

    BalasHapus
  2. 1. Tambahkan template visitor
    2. Blog harus sering di buka agar apabila ada yg memberi komentar/tanggapan bisa di respon
    3. tambahkan foto2 kerja kelompok dan foto profile
    4. beri pertanyaan umpan balik materi yang telah dibaca
    1.Mengapa di Indonesia sering terjadi bencana gempa bumi.
    2. Jelaskan yang dimaksud dengan Mitigasi adaptasi bencana itu.
    3. Sebutkan tahap-tahap penanganan bencana letusan gunung api
    4.Jelaskan langkah apa sajakah yang seharusnya dilakukan sebelum, pada saat dan sesudah terjadi bencana letusan gunung api

    BalasHapus
  3. Sudah baik, namun masih kurang lengkap seperti karakteristik daerah rawan gunung meletus

    BalasHapus